Ditulis
Oleh Homaidi
Latar
belakang berdirinya lembaga Tahfidzu al-Qur’an (LTQ) bermula dari kenginan
beberapa santri dan pengurus yang ingin belajar al-qur’an dan menghafalkannya,
kemudian Ustadz Syamsul hadi sebagai perwakilan dari mereka sowan atau nyabis
ke pengasuh K.H Ahmad Basyir AS. Untuk mohon pertimbangan dan saran dari
beliau, Alhamdulillah beliau, K.H Ahmad Basyir Abdullah Sajjad sangat mendukung
rencana itu untuk segera dilaksanakan.
Pada
tanggal 16 Agusstus 2006 berdirilah lembaga Tahfidzu al-Qur’an yang dipinpin
oleh Ustadz Syamsul hadi dan dibantu oleh Ustadz Harun Adiyanto. Pada saat itu Lembaga
Tahfidzu al-Qur’an masih belum memiliki gedung husus, namun masih dalam proses
pembangunan, Alhamdulillah dua bulan setelah tanggal berdirinya, gedung Lebaga
Tahfidzu al-Qur’an berdiri dengan satu kamar yang agak luas yang berisikan 57
siswa yang telah terdaftar sebagai santri Tahfidzu al-Qur’an.
Sedangkan
tujuan didirikannya lembaga Tagfidzu al-Qur’an tersebut adalah tidak lain hanya
untuk menampung para santri yang mau belajar dan mengafalkan al-Qur’an, karena
dengan lembaga tersebut para santri yang senang belajar dan menghafalkannya
lebih konsentrasi dan nyaman.
Bagi
mereka yang telah menhafalkannya, mereka menyetorkan hafalannya kepada para
ustadz yang telah dipercaya oleh pengasuh yaitu:
1
Ust, Syamsul
Hadi
2
Ustadz Sudarmen
Hamzah
3
Ustadz Abd Rasyid
4
Ustadz Harun
Adiyanto
5
Ustadz Fathor
Rahman
6
Ustadz Saddam
Husen
7
Ustadz Zubaidi
Dari
para ustadz yang tujuh tersebut yang telah dinyatakan hafidz (hafal al-Qur’an
30 Juz) adalah tiga Ustadz yaitu: Ustadz Harun Adiyanto, Ustadz Saddam Husen,
dan Ustadz Zubaidi.
Dari
ketiga ustadz yang telah disebutkan di atas masih belum ada yang memiliki sanad
ketahfidzannya secara formal seperti halnya Ijazah, Namun mereka yakin bahwa
hafalan mereka nyambung kepada rasulullah melalui guru-guru mereka, tetapi
kalau sanad qiraahnya ada satu diantara tiga ustadz tersebut di atas yang telah
di Ijazah dengan sanad yang nyambung ke Rasulullah, yaitu ustadz Harun Adiyanto,
berikut inilah silsilah sanadnya:
Silsilah sanad al-Qur’an
- Rasulullah
- Shabat Ali bin Abi Thalib, Shabat Abdullah bin Mas’ud, Shabat Zaid bin Tsbit, Shabat Abi bin Ka’ab
- Imam Abu Abdillah bin Habib bin Rabi’ah as-Salamiy
- Imam ‘Ashim bin Abi Najud
- Imam Abu ‘Umar Hafash bin Sulaiman bin Almughirah al-Asadiy al-Kufiy
- Imam Abu Muhammad Ubaid bin Shabbah bin Shabih al-Baghdadiy
- Iimam abu al-Abbas Ahmad bin Sahal Naba al-Fairuzaniy al-Asynaniy
- Imam Abu al-Hasan Thahir bin Ghalbun
- Imam Hafidz Abu ‘Umar ‘Ustman Sa’id al-Daniy
- Imam Abu Daud Sulaiman bin Najah al-Andalusia
- Imam abu al-Hasan ali bin Muhammad bin Hudzail
- Imam Abu al-Qasim al-Syathibi al-Dharir al-Andalusia as-Syafi’e
- Imam Abu al-Hasan ali bin Syuja’ bin Salim
- Imam abu ‘abdillah Muhammad bin Abdul Khaliq al-Mishri as-Syafi’e
- Imam Abu al-Khair Muhammad bin Muhammad al-Damsyiqi (yang lebih dikenal dengan Ibnu al-Jaziri)
- Iman Abu Yahya Zakariya al-‘Anshari
- Syaih al-‘Allamatu Nashiruddin at-Tablawi
- Syaih al-‘Allamatu Syuhadih al-Yamanaiy
- Syaih al-‘Allamatu Saifuddin ‘Athaillah al-Fadhaliy
- Syaih al-‘Allamatu Sulthan al-Mazzahiy
- Syaih al-‘Allamatu Ali Sulaiman al-Mansuriy
- Syaih al-‘Allamatu Hijaziy
- Syaih al-‘Allamatu Mushthafa bin Abdurrahman
- Syaih al-‘Allamatu Ahmad Rasyidiy
- Syaih al-‘Allamatu Ismail Bisyataini
- Syaikh Al-‘Allamatu Abdul Akarim Bin Al-Haj Umar Al-Badriy Al-Makkiy dan Syaikh Muhammad Munawwir Bin Nur Sedayu/ Syekh Muhammad Munawwir al-Jogjakarta
- Syaikh Al-Muqri’ Al-Kiyahi Muhammad Sa’id Bin Isma’il As-Sampangi
- Syaikh Al-Muqri’ Al-Kiyahi Muhammad Adlan ‘Ali Al-Jambang
- Syaikh Al-Muqri’ Al-Kiyahi Abdul Karim Musthofa Al-Gresik
- Syaik Muhammad Bashri ‘Alawi Murthadla
- Harun Adiyanto
Disamping
santri Tahfidz menghafalkan al-Qur’an, mereka juga mengaji kitab sebagai
wawasan ketahfidzannya, sedangkan kitab yang dipelajari adalah kitab al-Tibyan
Fi Hamlil al-Qur’an Dan al-Tibyan Fi Qiraati al-Qur’an yang di pinpin oleh
Ustadz Syamsul Hadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar